Copyright © About Story
Design by Dzignine
Senin, 21 Januari 2013

Hati dan Wajah Kita?


Mengutip sebuah kalimat dari seorang guru tadi siang, niatan dalam hati akan membentuk suatu guratan di wajahmu. Apakah maksudnya? Setiap apa yang kita niatkan akan tampak dari raut wajah kita.
Jika berniat sesuatu yang baik dalam diri kita maka akan timbul suatu guratan yang menyenangkan di wajah kita, begitupun jika kita berniat sesuatu yang buruk. Sebagai contoh, saat kita melihat sinetron di televisi pasti ada tokoh protagonis dan tokoh antagonis. Seorang tokoh antagonis pasti sudah dapat ditebak dengan mudah oleh pemirsa melalui air mukanya. Mata mereka akan tampak lebih menyalak, sudut-sudut matanya akan tertarik ke atas, tegas, dan sinis. Berbeda dengan tokoh protagonis -yang kebanyakan dalam sinetron Indonesia sebagai tokoh yang teraniaya-, matanya sayu dan teduh. Bukannya sebagai korban sinetron, namun kita pasti akan terpengaruh olehnya.
Kadang dengan mudahnya kita menge-judge apakah orang itu baik atau jahat. Adapula pepatah yang mengatakan dont judge a book from it’s cover, agama Islam juga telah melarang kita untuk berburuk sangka terhadap seseorang, tetapi berhati-hatilah dengan orang di dekat kita yang baru kita kenal.
Ups! Kembali ke topik awal, niatan dalam hati akan membentuk suatu guratan di wajahmu. Pernahkah kalian membaca buku Miracle of Water? Paling tidak kalian pernah mendengar dari teman anda tentang isinya. Iya, tubuh kita terdiri dari air. Analognya sama seperti air, bila diberi kata-kata yang baik atau indah maka kristal air akan membentuk sesuatu yang indah dan menakjubkan, namun  jika diberi kata-kata yang buruk bentuknya akan berubah menjadi mengerikan. Tak jauh berbeda dengan tubuh kita, bila sesuatu yang baik <niat perbuatan baik> mengalir dalam darah kita maka kita akan tempak menyenangkan di mata orang lain, sebaliknya jika dalam darah kita mengalir sesuatu yang jahat <niat perbuatan buruk> maka kita akan terlihat sebagai orang paling menyebalkan sedunia. Mau kah?? Tentu tidak J.
Ooh ya? Masih menyinggung tentang air dan tubuh. Diajarkan dalam Al Quran, Q.S Al Hujarat ayat 11:
ولا تنا بزوا با لألقاب بئس الاسم الفسوق بعد لايمان ومن لم يتب فأ و لئِك هم الظلمون۝
...dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang fasik setelah beriman. Dan barang siapa tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
Maksud ayat di atas adalah melarang kita untuk memanggil sesama dengan panggilan yang buruk, yang mungkin saja seseorang yang kita juluki itu tidak rela jika namanya diganti dengan julukan yang buruk. Siapa sih yang mau dikatain?
Misalkan namanya adalah Yusuf, orang tuanya pasti menginginkan anak tersebut seperti Nabi Yusuf As <walaupun di dunia ini tidak akan pernah ada yang sama, namun itu adalah doa, pasti baikkan?>. Jangan lah kita memanggilnya dengan julukan yang buruk, misal munyuk, maaf bukan bermaksud kasar, namun itulah yang sering terjadi di sekitar kita, pasti yang dijuluki sangatlah merasa kesal dan sedih jika dia yang diharapkan disamakan denngan Nabi Yusuf malah disamakan dengan hewan.
Jadi berhati-hatilah memberi julukan terhadap teman kita, jangan sampai membuatnya tersinggung, kesal, dan sedih. Julukan itu pun dapat mengalir dalam tubuh kita, ingat tubuh kita sebagian besar adalah air!! J
Yah, mungkin itu dulu yang bisa kubagi dengan kalian... see ya guys J

0 komentar:

Posting Komentar