Copyright © About Story
Design by Dzignine
Selasa, 19 Februari 2013

Let's Read!


Saya suka apa saja dengan "cerita". Suka meulis cerita, suka bercerita (lisan), saya juga suka membaca cerita. Lebih suka membaca buku cerita, novel, kumcer malah, daripada buku pelajaran, hehe...
Nah, ini beberapa novel yang pernah saya baca :)


Surat Kecil untuk Tuhan

Identitas Buku:
Judul                     : Surat Kecil untuk Tuhan
Pengarang             : Agnes Davonar
Penerbit                 : Inandra Published                                                  
Tebal                     : 228 + x hlm ; 19 cm


Sinopsis:
            Buku ini menceritakan perjuangan seorang gadis bernama Gita Sesa Wanda Cantika yang hidup melawan kanker ganas dan langka bernama Rabdhomiosarchoma. Dia adalah sosok yang sangat pintar, baik pada sesama, berbakti pada orang tua, dan setia pada sahabat-sahabatnya. Selama dia sakit, dia selalu bersabar, tidak pernah mengeluh di depan Ayah maupun sahabat-sahabatnya, dia juga gadis yang sangat kuat.
            Berkat kegigihan Ayahnya yang mencarikan obat ke mana-mana, akhirnya Keke dapat terbebas dari kanker yang bersarang di pelipis kananya itu. Dia sangat bersyukur dan bahagia karna dia sembuh dan terbebas dari penderitaannya. Namun, kebahagiaan Keke berhenti sampai di situ. Kanker yang pernah bersarang di pelipis kanannya kini berpindah ke pelipis kirinya. Karena sudah sering diobati dan dikemo alhirnya kanker itu kebal dan semakin nakal. Keke dan Ayahnya berusaha sekuat tenaga dan dengan segala usaha agar bisa menghilangkan enyakit itu.
            Namun, Tuhan berkehendak lain. Allah memanggil Keke untuk tinggal bersamanya di Surga. Dan dari kisah hidupnya itulah kita dapat belajar menjadi seseorang yang sabar dalam menerima cobaan, tetap berusaha tanpa putus asa, dan hanya meminta kepada Allah.
Kelebihan Buku:
            Kelebihan buku ini adalah bahasa yang digunakan mudah dipahami, cara menceritakannya yang runtut dan menarik, serta mengajak pembaca juga merasakan apa yang dirasakan oleh tokoh. Buku ini juga berisi motivasi serta pelajaran bagi kita khususnya dalam hal kesabaran.
Kekurangan:
            Kekurangan buku ini menurut saya terletak pada sampil atau cover yang kurang menonjolkan Keke sebagai tokoh utama. Selebihnya buku ini sangat bagus dan cocok dibaca oleh remaja masa kini.



Tak Pernah Membenci Rembulan
Identitas Buku:
Judul Buku      : Rembulan Tenggelam di Wajahmu
Pengarang       : Tere Liye
Penerbit           : Republika
Tebal               : iv + 426 halaman



Sinopsis:
Tere Liye merupakan seorang penulis novel penginspirasi dan bernuansa islami berkelahiran Palembang, 21 Mei 1979. Dalam novelnya yang keenam dengan judul Rembulan Tenggelam di Wajahmu, Tere Liye kembali menghinoptis pembaca dengan kata-katanya yang mengharukan dan memukau. Setelah berhasil dengan 12 novel lainnya, dalam novelnya yang berjudul Rembulan Tenggelam Diwajahmu ini Tere Liye menceritakan sebuah kisah seorang anak yatim piatu bernama Ray yang tinggal di panti asuhan. Beberapa dari novelnya sudah difilmkan di layar lebar, diantaranya Hafalan Shalat Delisa dan Moga Bunda Disayang Allah. Novel-novel karya Tere Liye ini tidak kalah populernya dengan novel-novel pengispirasi seperti novel-novel karya Habiburrahman El Shirazy.
            Kehidupan Ray benar-benar jauh dari kata bahagia. Dia hidup selama 16 tahun di sebuah panti asuhan yang tidal layak disebut panti asuhan. Kehidupan yang sangat tidak menyenangkan ini membuat dirinya berontak dan meninggalkan panti sialan tersebut.
            Kehidupan Ray di luar  membuatnya semakin liar. Tapi entah kenapa keberuntungan selalu menyertai kehidupan Ray. Ray yang selamat dari kebakaran malam itu, Ray yang menang dalam perjudian di lepau terminal, Ray yang masih tetap hidup  walaupun telah terkena belasan tusukan, Ray yang terselamatkan dalam pencurian berlian di gedung berlantai 40 itu bersama dengan Plee, Ray yang bertemu dengan si gigi kelinci, Ray yang menjadi kontraktor kaya dan cerdik namun licik.
            Tapi Tuhan akan selalu memberikan keadilannya. Di balik semua keberuntungannya Ray tetap menemui masa-masa sulitnya. Ray selalu kehilangan orang-orang terdekatnya dan orang-orang  tersayangnya. Ray kehilangan kedua orang tuanya, Ray kehilangan Diar, Natan, dan teman-temannya yang lain, Ray kehilangan Plee, Ray kehilangan si gigi kelinci-istrinya-, kehilangan dua bayi perempuannya yang belum sempat menghirup udara dunia, Ray kehilangan orang-orang terbaik yang pernah ia temui.
            Kebiasaan Ray setiap malam di tengah kesunyian hidupnya adalah memandang rembulan yang menggantung indah di langit luas. Hanya dengan memandang sang rembulan itulah Ray dapat menenangkan hatinya, sedikit merasakan kedamaian dalam hidupnya, serta mendapatkan kesempatan besar dalam hidupnya. Dalam hidupnya Ray selalu menyalahkan langit atas takdir yang diterimanya. Hingga suatu saat dia jatuh sakit dan mengalami masa koma yang begitu panjang. Dalam keadaan koma dia didatangi oleh seorang berwajah menyenangkan yang mengajaknya menyaksikan kembali apa yang pernah dia lakukan di masa lalu dan memberinya kesempatan untuk mengajukan lima pertanyaan yang akan dijawab langsung olehnya. Di akhir cerita Ray diberikan kesempatan selama lima hari untuk memperbaiki masa lalunya.
            Masih seperti kelima novel sebelumnya, Tere Liye kembali menyajikan sebuah kisah yang mampu membawa pembaca ke dalam dunia imajinasinya melalui diksi yang indah dan memukau namun mudah untuk dipahami. Seperti nukilan dari berikut: Malam terang. Langit bersih tersaput awan. Bintang tumpah mengukoir angkasa, membentuk ribuan formasi. Angin malam membelai rambut. Lembut. Menyenangkan. Menelisik, bernyanyi di sela-sela kupin. Gema takbir memenuhi jalanan.
Kalimatnya juga memotivasi, seperti kalimatnya tentang siklus sebab akibat berikut ini.
Siklus sebab-akibat itu sudah ditentukan. Tak ada yang bisa mengubahnya, kecuali satu!  Yaitu Kebaikan. Kebaikan bisa mengubah takdir. Nanti engkau akan mengerti, betapa banyak kebaikan yang kau lakukan tanpa sengaja telah merubah siklus sebab-akibat milikmu. Apalagi kebaikan-kebaikan yang memang dilakukan dengan sengaja.

             Seseorang yang memahami siklus sebab-akibat itu, seseorang yang tahu bahwa kebaikan bisa mengubah siklusnya. Maka dia akan selalu mengisi kehidupannya dengan perbuatan baik. Mungkin semua apa yang dilakukannya terlihat sia-sia. Mungkin apa yang dilakukannya terlihat tidak ada harganya bagi orang lain, tapi dia tetap mengisi sebaik mungkin.

 Tere Liye selalu bisa membawa pembacanya masuk ke dalam cerita seolah-olah pembacalah yang menjadi tokoh utama dalam cerita. Meskipun menggunakan alur maju-mundur pembaca tidak merasa bingung membacanya. Ceritanya yang fantastis membuat novel ini-dan novel lain karyanya-lebih menarik dan tidak membuat pembaca cepat bosan serta membuat pembaca penasaran dengan alur cerita yang dibuatnya sehingga pembaca akan membaca habis novel ini. Desain sampul novel ini dibuat dramatis dan mengesankan sehingga menarik minat pembaca.
Secara keseluruhan novel ini sesuai dibaca oleh semua orang, khususnya orang-orang yang telah menyalahkan dan tidak menerima takdir dalam hidupnya. Novel ini dapat memberikan pelajaran bahwa hidup ini merupakan sebab-akibat bagi kehidupan kita maupun kehidupan orang lain, yang membuat manusia berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak agar orang di sekitar kita tidak dirugikan ataupun tersakiti.








Memilih Dongeng Kehidupan

Judul               : Sang Penandai
  Pengarang       : Tere Liye
  Penerbit           : Mahaka Publishing
  Tebal               : 295 halaman

            Tere Liye kembali hadir dengan fantasi fiksinya yang mempesona. Tere tetap seperti dalam novel-novel sebelumnya, menyampaikan cerita dengan bahasanya yang mengalir tanpa membuat bosan pembaca.
            Dalam novel ini Tere mengajarkan pada kita melalui tokoh Jim yang tidak tahu bagaimana cara menolong kekasihnya yang dinikahkan dengan orang lain pilihan keluarganya. Lama menunggu tindakan Jim, Nayla, kekasihnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Jim yang mengetahui hal itu sangat menyesali tindakannya. Dia tidak bisa memaafkan dirinya.
            Jim yang frustasi mengikuti sebuah ekspedisi kapal terapung mencari Tanah Harapan. Dalam perjalannannya Jim ditemani seorang tua yang mengajarkan kepadanya untuk mencari dan menyelesaikan dongengnya sendiri, dial ah Sang Penandai. “Pecinta sejati tidak akan pernah mati sebelum kematian itu dating menjemputnya”, begitu kata si pak tua.
Jim mengarungi samudra luas sekaligus menyelesaikan dongeng dan petualangan-petualangannya. Hingga akhirnya dia sampai di Tanah Harapan, Jim menyelesaikan dongengnya sendiri.
            Dalam novel ini Tere bercerita dengan fantasi dongeng masa lalu, memperbarui dongeng-dongeng lama dengan sesuatu yang baru. 



Tunggu novel-novel lain :D

0 komentar:

Posting Komentar